SELAMAT DATANG DI BLOG KB/TK ISLAM AL-AZHAR 8 JAKAPERMAI, Info dan layanan silahkan hubungi 021-8841365,Jam Layanan 07:30 - 14:00, INFO KEGIATAN : Penerimaan Murid Baru TP 15-16 Mulai 15 Des 14, OBSERVASI calon Murid TK A 17 Jan 15, calon Murid KB 24 Jan 15. Keuangan Dan SPPK 29-30 Jan 15. Untuk Menyampaikan harapan anda bergabunglah dalam group : Forum Diskusi Al Azhar 8 di https://www.facebook.com/groups/forumdiskusialazhar8/

Wednesday, May 21, 2014

MARS AL AZHAR

Mau tau Al-Azhar lebih dekat...? Apa sih Visi Dan Misi Al-Azhar...? pertanyaan - pertanyaan itu akan terjawab melalui lagu MARS AL AZHAR, Down Load MARS AL AZHAR Disini



Sejarah Singkat Berdirinya KB/TK  Islam Al-Azhar 8 Jakapermai Bekasi
 
 Bermula Dari Pengajian Anak-Anak
Sejarah pendidikan islam memiliki kaitan yang sangat erat dengan masjid. Karena itu bila membicarakan masjid, berarti membicarakan suatu tempat yang sangat azasi  untuk menyiarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam. Jamaah yang duduk melingkar di masjid merupakan lingkaaran – lingkaran pengajaran (halaqah) yang diadakan di masjid-masjid semenjak masjid didirikan.keadaan seperti itu berjalan terus sepanjang tahun dan tiada putusnya di seluruh negeri Islam.
Pada masaRasulullah SAW hingga hulafaurrasidin  (632-661 M) tempat belajar berlangsung di masjid Nabawi, kemudian pada masa bani Umayyah dan bani Abbas, kedatipun ilmu pengetahuan telah berkembang dalam berbagai cabang, namun masjid masih menjadi tempat yang baik untuk belajar. Apalagi masjid masa itu sudah dilengkapi dengan ruang belajar, ruang baca, dan ruang perpustakaan.
      Di Masjid agung Al-azhar keadaannya juga tidak jauh berbeda dengan negeri-negeri islam lainnya. Sehabis sholat subuh imam besar, buya Hamka, mengajar pengajian, mengupas isi kandungan Al-Quran didepan para jamaah yang duduk bersila mengelilinginya. Sedang sore harinya, anak-anak kecil belajr membaca dan menulis Al-Quran. Mereka duduk bersila depan kitab suci Al-Quran yang diletakkan diatas rehal masing-masing.
Lambat laun anak yang mengaji terus bertambah. Materi yang diajarkan tidak lagi hanya membaca dan menulis Al-Quran, tetapi juga Al-Hadits, karena keguanya (Al-Quran dan Al-Hadits) merupakn sumber utama agama Islam. Juga belajar tauhid, ibadah, akhlak, derta tarikh. Perkembangan selanjutnya anak-anak belajar sudah tidak lagi duduk bersila di depan rehal, melainkan dibangku-bangku panjang dari kayu.
Melihat perkembangan seperti itu, salah seorang jamaah masjid agung Al-Azhar Abdullah Hakim, mengusulkan (Maret 1963) agar pengajian anak-anak sore hari ditingkatkan mutu dan penyelenggaraannya, sepadan dengan kemegahan masjid Agung Al-Azhar. Yaitu dengan membentuk suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdiri dari TK, SD, SLTP, SMU bahkan sampai keperguruan tinggi.
Usulan tersebut ditanggapi dengan baik oleh pengurus masjid. Sekretaris Masjid yang juga ketua umum pelaksana harian, Mayor Amiruddin Siregar (ketuanya Adalah H. Anwar Tjokro Aminoto) meminta Ir. Amriel A. Radjomantari, salah seorang pengurus masjid untuk menindaklanjutinya.
Amriel lalu mengundang segenap anggota pengurus untuk bertemu membahas tentang “Pendidikan Perguruan Masjid Agung  Al-Azhar”. Dalam pertemuan itu, Abdullah mengingatkan kembali tentang nama masjid yang semula bernama masjid agung saja. Lalu datang Syeikhul Azhar, Mesir, Mahmod Dyaltout, meberinya nama  “Al-Azhar” apa maksudnya ini? Kata Abdullah; “Maksudnya ialah agar di Masjid ini didirikan suatu perguruan Islam yang dapat mengimbangi universitas Al-Azhar Mesir”.
Bagai gayung bersambut, berbagai tanggapan bermunculan, mendukung usulan tersebut, sehingga dengan mudah pertemuan mengambil beberapa keputusan.
1.            Masjid agung Al-Azhar akan menyelenggarakan perguruan Islam yang bermutu.
2.      Perguruan itu dinamakan “Perguruan Islam Al-Azhar”
3.      Untuk mewujudkannya dibentuk tim, dipimpin oleh Abdullah Hakim dibantu beberapa pemuda tamatan pesantren Gontor yang tinggal di Masjid Agung Al-Azhar seperti Nurcholish Madjid, Mahfudh Makmun, dan A. Wachid Zaini.
Setelah pertemuan usai, pembicaraan dilanjutkan lebih khusus lagi dengan melakukan penjajagan ke berbagai kalangan. Dan pada tahun 1963, sekolah Islam sore, sejenis Madrasah Diniyah yang kelah diberi nama Pendidikan Islam Al-azhar (PIA) dibuka. Disusul setahun berikutnya, awal Agustus 1964, TK Islam Al-Azhar dan SD Islam Al-Azhar. Lantas SMP Islam Al-Azhar (th 1971), derta SMU Islam Al-Azhar (th 1976) dan Universitas Al-Azhar Indonesia  (th 2000)
Ditahun pelajaran 2001/2002, sekolah-sekolah itu telah berkembang pesat, tersebar diberbagai tempat di Jakrta, Bekasi, Tangerang, Cikarang, Cibinong, Bogor, Sukanumi, Cianjur, Serang, Puwakarta, Bandung, Cirebon, Cilacap, Semarang, Salatiga, Surabaya, dan Pontianak. Mencapai 66 sekolah, dan 14 Play Group. Terdiri dari 25 TK, 24 SD, 12 SLTP, dan 5 SMU, dengan jumlah murid lebih dari 22.642 siswa. Mereka didalam 661 kelasdan dididik oleh 1.324 orang guru, serta dibantu 386 karyawan. Jumlah tersebut tidak termasuk sebagian guru dan karyawan yang berada dibawah pengelolaan yayasan kerja sama, serta tidak temasuk guru dan karyawan yang ada di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Pendidikan Islam Al-Azhar (PIA), dan lembaga-lembaga kursus yang diselenggarakan oleh YPI Al-Azhar.[1]

Biar Lebih Tau tentang Al Azhar Yuk kita Download MARS AL AZHAR


[1] Badruzzaman Busyairi, Stengah Abad Al-Azhar, (Jakarta : PT Abadi, 2002) hal 89